Sebuah drama mengerikan terjadi di Florida saat seorang pria, David Tronnes berusia 55 tahun, diadili atas tuduhan pembunuhan istri mudanya, Shanti Cooper-Tronnes berusia 39 tahun. Pernikahan mereka hanya bertahan setahun sebelum tragedi itu terjadi. Tronnes diduga membunuh istrinya karena menolak untuk berpartisipasi dalam acara realitas house-flipping yang sangat ingin dia ikuti. Acara tersebut adalah “Zombie House Flipping,” yang akan menampilkan renovasi rumah mereka dan diharapkan bisa meningkatkan nilai properti mereka secara signifikan.
Acara “Zombie House Flipping” merupakan salah satu acara renovasi rumah yang ditayangkan di A&E. Acara ini fokus pada renovasi rumah-rumah tua yang terbengkalai atau dikenal sebagai “rumah zombie” dan mengubahnya menjadi rumah bernilai tinggi.
Namun, Cooper-Tronnes sempat berpikir dua kali tentang partisipasinya dalam acara tersebut. Bahkan, ada kabar bahwa dia meninggalkan pertemuan dengan produser acara hanya seminggu sebelum kematiannya.
Cooper-Tronnes ditemukan tewas di rumah mereka pada tanggal 24 April 2018. Ketika Tronnes menelepon 911, dia mengklaim bahwa istrinya tergelincir dan jatuh saat hendak masuk ke dalam bak mandi. Namun, petugas pertama yang datang melihat memar di lehernya dan luka di wajahnya. Yang lebih mencurigakan, tubuh Cooper-Tronnes benar-benar kering, meskipun Tronnes mengklaim bahwa dia menemukannya di dalam bak mandi yang berisi air.
Para petugas medis menyimpulkan bahwa kematian Cooper-Tronnes disebabkan oleh penyumbatan saluran napas dan trauma fisik di kepala. Tronnes ditangkap pada bulan Agustus 2018. Awalnya, dia dianggap tidak kompeten untuk diadili karena menderita skizofrenia. Namun pada tahun 2022, seorang hakim menyimpulkan bahwa dia sudah layak untuk diadili setelah menerima pengobatan yang tepat.
Tegangan dalam pernikahan mereka tidak hanya berhubungan dengan proyek renovasi rumah. Ketika Tronnes dan Cooper-Tronnes menikah, Cooper-Tronnes percaya bahwa Tronnes telah mewarisi jutaan dolar dari ayahnya. Namun setelah dia membeli rumah mereka di Florida dengan harga $600,000 dan tidak mencantumkan nama Cooper-Tronnes pada sertifikat kepemilikan, Tronnes menolak untuk membantu secara finansial.
Temannya, Melissa Burzinski, mengungkapkan bahwa Tronnes hanya ingin membayar sepertiga dari biaya sewa rumah sebelumnya, dengan alasan bahwa dia adalah salah satu dari tiga orang yang tinggal di rumah tersebut, bersama dengan Cooper-Tronnes dan putranya dari hubungan sebelumnya. Tronnes juga menolak untuk membayar belanjaan atau kebutuhan rumah tangga lainnya.
Para jaksa berpendapat bahwa Cooper-Tronnes percaya bahwa dia menikahi seorang jutawan, namun kemudian mengetahui bahwa Tronnes telah berbohong tentang warisan yang dia miliki. Mereka juga menyebutkan bahwa pasangan ini kerap bertengkar karena Tronnes diduga sering pergi ke spa dan tempat-tempat umum untuk melakukan hubungan seks dengan pria lain.
“Kami semua pikir kami mengenal David Tronnes,” ujar seorang teman Cooper-Tronnes setelah peristiwa tragis tersebut terungkap. “Ternyata apa yang kami ketahui hanyalah palsu. Dia hidup dalam dunia kepalsuan yang besar.”
Proses persidangan sedang berlangsung dan diharapkan akan segera berakhir. Keputusan akhir dari kasus ini menegaskan keganasan keserakah dan kebohongan tragis yang menghantui perjalanan rumah dan pernikahan mereka.