Sebuah penemuan yang menarik baru-baru ini terungkap di Oxfordshire, Inggris. Para arkeolog dari Museum of London Archaeology (MOLA) tengah melakukan penggalian di daerah tersebut sebelum pembangunan Kampus Sains dan Inovasi Harwell yang baru. Mereka menemukan struktur mesin catapult Royal Aircraft Establishment (RAE) Mark III yang dibangun antara tahun 1938 dan 1940.
Mesin catapult ini dirancang untuk memperpendek panjang landasan pacu pesawat pembom sehingga lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar. Landasan pacu yang digunakan dengan mesin catapult ini hanya sepanjang 269 kaki, dibandingkan dengan landasan pacu normal untuk pesawat pembom yang memiliki panjang lebih dari 6.000 kaki, seperti yang dilaporkan oleh Live Science.
Desain dari mesin catapult ini dilengkapi dengan sebuah turntable yang berisi 12 mesin Rolls-Royce Kestrel. Mesin-mesin tersebut memampatkan udara dan mendorong pesawat melalui landasan pacu pendek untuk terbang ke angkasa.
“Tekanan udara yang tinggi dipaksa ke dalam piston pneumatik, yang secara cepat memanjang sesuai dengan panjang landasan yang telah ditentukan – secara harfiah melontarkan pesawat pembom yang besar,” seperti yang disampaikan oleh MOLA dalam pernyataannya.
Meskipun mesin catapult Mark III ini tidak pernah digunakan untuk melontarkan pesawat, karena adanya masalah mesin dan desain yang tidak sesuai dengan pesawat yang seharusnya diluncurkan, namun desainnya tetap menjadi model bagi sistem catapult lain yang digunakan oleh pasukan militer Inggris selama Perang Dunia II.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai bagaimana bekerja, para arkeolog MOLA telah membuat model 3D digital dari mesin catapult ini, yang dapat dilihat secara online.
Meskipun mesin catapult ini tidak pernah diluncurkan, desain ini sangat penting dalam hal perlindungan terhadap serangan udara Jerman yang menggunakan pesawat tempur Fw 200 yang memiliki jangkauan yang sangat jauh. Untuk melawan keunggulan pesawat Fw 200 tersebut, Angkatan Laut Kerajaan Britania Raya mengembangkan kapal CAM yang dilengkapi dengan mesin catapult untuk meluncurkan pesawat tempur Hawker Hurricane. Pesawat ini kemudian akan ditinggalkan di laut setelah digunakan.
Pada tahun 1941 hingga 1943, terdapat delapan peluncuran pesawat tempur dari kapal-kapal CAM, yang menghasilkan penghancuran delapan pesawat Jerman. Salah satu pesawat Jerman mengalami kerusakan, dan tiga pesawat lainnya berhasil diusir.
Kapal-kapal CAM kemudian dihentikan pengoperasiannya ketika kapal pengawal dengan kapasitas lebih besar yang dilengkapi dengan mesin catapult hidrolik menjadi lebih umum. Kapal-kapal pengawal ini dikenal sebagai CVE, dan mereka adalah kapal-kapal pertama yang menggunakan peluncuran berbantuan mesin catapult secara rutin, bukan sekedar sebagai tindakan darurat.