Sebuah tim peneliti di China baru-baru ini mengungkap temuan yang mengerikan di situs Honghe di provinsi Heilongjiang timur laut. Mereka menemukan sebuah kuburan massal berusia 4.100 tahun yang berisi 41 mayat tanpa kepala, dengan setidaknya 32 di antaranya terbunuh dalam sebuah pembantaian massal. Yang membuat temuan ini mengerikan adalah fakta bahwa semua korban adalah perempuan dan anak-anak.
Para ahli menyimpulkan bahwa pembunuhan ini mewakili “perilaku sadar memburu kepala.” Praktik memburu kepala telah dilakukan oleh banyak suku kuno di Asia Timur dan Kepulauan Pasifik sebagai ritual untuk mendapatkan kekuatan spiritual, menghormati leluhur yang telah meninggal, atau untuk mengintimidasi musuh selama sengketa wilayah. Dalam kata-kata peneliti Qian Wang, “Kepala suku musuh dicari untuk makna ritual khusus, untuk menaklukkan dan/atau memiliki jiwa dan energi musuh.”
Temuan ini memberikan wawasan yang mengerikan tentang praktik memburu kepala di China kuno. Temuan ini menggambarkan betapa mengerikannya ritual ini dan bagaimana budaya kuno mempengaruhi kehidupan mereka.
Wind Chime “Ajaib” Berbentuk Penis Terbang dari Zaman Romawi yang Digunakan untuk Melindungi Diri dari Mata Jahat
Arsitek yang melakukan penggalian di kota Romawi kuno Viminacium di Serbia tidak sengaja menemukan sebuah objek yang luar biasa: sebuah wind chime atau lonceng angin yang memiliki bentuk penis terbang.
Wind chime ini, dinamakan tintinnabulum, terbuat dari bahan perunggu dan memiliki desain yang menakjubkan. Sayangnya, penemuan ini masih dijaga dengan hati-hati dan sebagian dalam kondisi terendam agar tidak rusak. Meskipun begitu, para arkeolog dapat memperkirakan bentuk dan desain secara keseluruhan.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan kepercayaan spiritual masyarakat Romawi kuno. Lonceng angin ini diduga digunakan sebagai perlindungan terhadap mata jahat, menggambarkan betapa kaya dan beragamnya budaya Romawi pada masa itu.
Sang Penyelam Temukan Harta Karun Berupa Puluhan Ribu Koin Romawi Kuno
Seorang penyelam di Italia secara tak terduga menemukan harta karun berupa puluhan ribu koin Romawi kuno di perairan dekat pulau Sardinia. Ia melihat sesuatu yang terlihat logam di rumput laut dan melaporkannya kepada otoritas terkait.
Penyelam dari Departemen Perlindungan Seni dan Departemen Arkeologi Bawah Air Kementerian Budaya Italia kemudian dikirim untuk menginvestigasi temuan ini. Mereka menemukan antara 30.000 hingga 50.000 koin kuno Romawi yang terbuat dari perunggu dan dalam kondisi yang sangat terjaga dengan baik.
Temuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah dan kekayaan budaya Romawi kuno serta memberikan petunjuk baru tentang kehidupan ekonomi dan perdagangan pada masa itu.