Barbara Mulligan, seorang penggemar ngengat, terkejut ketika ia menemukan seekor ngengat cokelat kecil yang tidak dikenal saat membuka perangkap ngengatnya di tahun 2021. Mulligan, yang berasal dari Ealing, London Barat, tidak tahu bahwa ngengat cokelat kecil yang ia temukan berasal dari benua Australia yang berjarak lebih dari 9.000 mil dari London. Analya DNA terbaru menunjukkan bahwa ngengat tersebut adalah spesies baru, menurut Museum Sejarah Alam.
Sebuah Temuan Mengagumkan
Mark Sterling, seorang peneliti di Museum Sejarah Alam yang membantu mendeskripsikan spesies baru tersebut, mengungkapkan, “Apa yang ditemukan oleh Barbara adalah spesies yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya. Ia menemukan ngengat yang luar biasa ini yang entah bagaimana berhasil datang dari Australia Barat dan mengaklimatkan diri di tiga atau empat lokasi di London Barat. Hingga saat ini, Barbara adalah satu-satunya orang di Inggris yang menemukannya. Ini merupakan prestasi yang luar biasa dalam berkontribusi dalam penelitian ilmiah.”
Ketika Mulligan diberi tahu tentang temuannya tersebut, ia merasa senang dan mengatakan kepada BBC, “Ini merupakan kejutan yang menyenangkan.”
Penghargaan untuk Seorang Peretas
Meskipun Mulligan adalah seorang mantan petugas keuangan perumahan yang pensiun, ia telah menangkap dan mengembangbiakkan ngengat sejak usia 10 tahun. Setelah menemukan spesies ngengat baru ini di Taman Walpole, Mulligan berhasil menemukan sekitar 25 spesimen lainnya di berbagai tempat di sekitar London Barat.
Mulligan mengirimkan salah satu spesimen pertama ngengat tersebut ke Museum Sejarah Alam. Dalam pengujian yang dilakukan oleh Mark Sterling dan timnya, spesimen tersebut berhasil dipasangkan dengan genus _Tachystola,_ yang merupakan ngengat asli Australia. Namun, gen ngengat tersebut tidak cocok dengan spesies yang telah diketahui sebelumnya.
Teknik Genetik canggih
Untungnya, museum juga tengah mencoba teknik genetik terbaru yang disebut “genome skimming” pada saat yang sama. Teknik ini dapat menganalisis genom spesimen dalam potongan kecil yang sangat detail.
Dengan menggunakan teknik ini, para peneliti di museum membandingkan genom spesimen _Tachystola hemisema_ dari Sydney dengan spesimen tanpa nama lain yang ditemukan di Australia Barat pada tahun 1886. David Lees, seorang kurator senior untuk mikro-lepidoptera di Museum Sejarah Alam, mengungkapkan, “Saat hasilnya keluar, kami terkejut. Sekuensinya hampir identik.”
Namun, Lees menambahkan bahwa ada perbedaan 3,65 persen dalam kode batang DNA antara spesimen dari Australia Barat dan spesies yang dideskripsikan oleh Meyrick dari Sydney. Meskipun demikian, spesimen dari Australia Barat sama dengan spesimen yang ditemukan oleh Mulligan di Ealing.
Sebagai penghargaan atas temuannya tersebut, spesies baru ini diberi nama _Tachystola mulliganae,_ diambil dari nama Barbara Mulligan sendiri. Mulligan berkata, “Sungguh menyenangkan membayangkan bahwa nama saya akan dikenang oleh seorang ngengat.”
Perjalanan Misterius
Meski demikian, masih belum jelas bagaimana ngengat kecil ini dapat sampai dari Australia Barat dan akhirnya berada di taman di Ealing. Lees dan para peneliti lainnya menyebutkan bahwa kemungkinan berkaitan dengan impor tanaman ke daerah tersebut, meskipun hal ini belum terkonfirmasi.
“Ngengat ini bisa makan daun yang sudah mati, sehingga mereka mungkin bisa terselip di tanah pot dan sejenisnya,” ujar Dr. Lees. “Faktanya, Barbara sempat melihat ada beberapa daun eucalyptus di sekitar kebun tetangganya di Ealing.”
Tim peneliti belum menemukan larva dari ngengat ini di Britania Raya. Mengingat hanya ditemukannya ngengat ini di empat lokasi di sekitar London, diperkirakan ngengat tersebut belum lama ini datang ke Ealing. Jika tidak, ngengat tersebut kemungkinan sudah menyebar lebih luas.
Terdapat satu hal aneh dalam cerita ini: Mulligan menemukan ngengatnya di Taman Walpole, sedangkan spesimen asli dari Australia Barat berasal dari daerah yang dikenal sebagai Walpole. Walaupun ini hanyalah kebetulan, namun rasanya sebagai puncak cerita yang menarik.