Tembok Besar China, merupakan salah satu keajaiban dunia yang dikenal luas dan menjadi ikon dari kekayaan sejarah dan budaya China. Tebing-tebing kuatnya telah berdiri tegak selama ribuan tahun, menyaksikan perubahan zaman dan menjaga perbatasan yang luas.
Biocrust: Pelindung Tersembunyi
Para ahli sejarah dengan khawatir mengungkapkan adanya potensi kerusakan pada Tembok Besar China. Erosi yang disebabkan oleh angin dan hujan telah mempengaruhi keutuhan dan kekuatan tembok selama berabad-abad. Namun, penelitian terkini membawa kabar baik. Para peneliti telah menemukan bahwa bagian-bagian tembok tersebut telah dilindungi oleh suatu lapisan tipis, hanya beberapa centimeter, yang dikenal sebagai biocrust. Biocrust terdiri dari berbagai mikroorganisme, seperti cyanobacteria, lumut, dan lichen, yang secara signifikan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh angin dan hujan.
Bagaimana Biocrust Bekerja
Lapisan biocrust, yang dikenal pula sebagai “kulit hidup,” telah berperan penting dalam menjaga Tembok Besar China secara baik selama 400-700 tahun terakhir. Salah satu alasan mengapa tembok ini rentan terhadap erosi adalah karena sejumlah besar dari tembok ini dibuat menggunakan campuran di soil dan kerikil yang disebut rammed earth.
Bahan alami ini memberikan lingkungan yang sempurna bagi organisme hidup, termasuk biocrust yang membantu melindungi tembok secara alami. Cyanobacteria dan mikroorganisme lainnya dalam biocrust sebenarnya membantu memperkuat struktur tersebut dengan mengeluarkan zat seperti polimer yang berfungsi sebagai pengikat alami untuk bahan organik, mirip dengan fungsi semen dalam material bangunan.
Keberhasilan luar biasa lapisan “kulit hidup” ini telah memicu harapan para ilmuwan bahwa metode ini dapat diperbanyak untuk melindungi tembok dari kerusakan lebih lanjut. Dalam penelitian, para ilmuwan membandingkan sampel dari bagian tembok yang ditutupi oleh biocrust dengan bagian yang tidak ditutupi. Dalam sekitar 300 mil bagian tembok yang mereka teliti, 67 persen ditutupi oleh biocrust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian tembok yang ditutupi oleh biocrust menunjukkan penurunan porositas dan erodibilitas yang signifikan, dan peningkatan kekuatan dan stabilitas.
Harapan untuk Masa Depan
Penelitian ini memberikan harapan bagi masa depan Tembok Besar China. Meskipun hanya 5,8 persen dari keseluruhan tembok yang tetap terawat dengan baik dan 52,4 persen yang mengalami kerusakan parah, keberadaan biocrust dan lapisan pelindung yang kuat memberikan harapan bagi perlindungan lebih lanjut terhadap salah satu struktur paling terkenal di dunia ini. Penemuan ini membuktikan bahwa biocrust diperlukan dan tidak selalu menyebabkan kerusakan pada struktur bersejarah.
Upaya untuk mempertahankan dan melindungi sejarah Tembok Besar China harus terus dilakukan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran biocrust dalam perlindungan tembok, metode ini dapat diperluas dan dilakukan dengan lebih cermat. Diharapkan bahwa penemuan ini akan memberikan langkah-langkah konkrit dalam menjaga keajaiban dunia ini tetap menjulang tinggi dan menginspirasi generasi mendatang.