Pemukiman Zaman Yayoi yang Tersembunyi di Bawah Kedutaan Besar Inggris di Tokyo

Robi Cuakz

Pemukiman zaman Yayoi baru-baru ini ditemukan di bawah bekas kedutaan besar Inggris di Tokyo selama pembangunan sebuah kondominium. Pejabat Chiyoda Ward mengkonfirmasi bahwa 28 rumah berlubang ditemukan di area bekas kedutaan besar Inggris, sebagian besar berasal dari periode Yayoi Jepang – dan yang lain bahkan lebih tua, berasal dari periode Jomon yang mendahuluinya.

Periode Yayoi Jepang

Periode Yayoi di Jepang berlangsung dari sekitar 300 SM hingga 250 M, ketika pertanian padi dan kerajinan logam mengalami perkembangan yang signifikan. Periode ini ditandai dengan pengurangan penggunaan alat batu dan beralih ke penggunaan alat besi dan perunggu, serta perubahan gaya hidup dan pola makan yang khas.

Pada saat itu, orang-orang mulai menetap dalam pemukiman tetap dan menggantungkan hidup mereka pada padi, millet, kacang, dan labu yang dibudidayakan secara lokal. Berburu dan mengumpulkan makanan hanya menjadi penghasilan tambahan, dan banyak komunitas berkumpul untuk menyimpan biji-bijian, makanan, dan air.

Pemukiman berlubang saat itu

Pada awalnya, pemukiman-pemukiman ini terdiri dari rumah berlubang yang mirip dengan periode Jomon sebelumnya, dengan atap jerami dan lantai dari tanah. Namun, seiring berjalannya waktu, rumah-rumah tersebut berkembang menjadi struktur kayu di atas tanah.

Penemuan di Chiyoda Ward

Bulan Oktober lalu, pekerja di lokasi pembangunan kota Chiyoda Ward menemukan 21 rumah berlubang dari periode Yayoi pada abad ke-1 dan ke-2 M, serta tiga rumah dari periode Jomon. Di dalam salah satu rumah ini, mereka juga menemukan cangkang kerang yang sudah tidak terpakai.

Selain 28 pemukiman tersebut, mereka juga menemukan tembikar dari periode Yayoi dan Jomon, pipa air kayu, sumur, dan gudang dari periode modern awal. Pejabat pemerintah setempat setuju bahwa situs ini memiliki signifikansi sejarah, tetapi sayangnya, tampaknya tidak mudah untuk menetapkannya sebagai situs bersejarah nasional.

Pentingnya Penemuan ini

Profesor arkeologi dari Universitas Meiji, Hideshi Ishikawa, mengatakan bahwa penemuan ini memberikan gambaran tentang bagaimana orang-orang hidup pada masa itu, yang secara akademis sangat penting. Namun, ternyata sulit untuk melindungi situs ini karena alasan hukum dan kepentingan pengembangan properti yang lebih besar.

Masa Depan Situs

Setelah selesai penelitian arkeologi ini, tampaknya ada sedikit kemungkinan situs ini akan tetap dipertahankan. Sebaliknya, para peneliti bertugas untuk mencatat semua pengamatan dan temuan mereka sebelum situs ini ditimbun kembali agar konstruksi kondominium dapat dilanjutkan.

Leave a Comment