Pada bulan Oktober 2023, para arkeolog dipanggil ke daerah yang dikenal sebagai Kela Hanma (Kastil Wanita) di Provinsi Mardin, tenggara Turki, untuk sebuah misi penyelamatan. Mereka mendengar laporan tentang penggalian ilegal di area tersebut, sehingga mereka pergi untuk melindungi artefak yang tersisa. Meskipun mereka menemui kerusakan yang signifikan di situs tersebut, mereka juga menemukan sebuah mosaik Romawi yang rumit.
Mosaik yang menakjubkan ini terbentang sejauh 1.000 kaki persegi dan memiliki pola geometris termasuk segitiga, heksagon, oktagon, dan lengkungan serta kehidupan laut seperti gurita, ikan, kerang, anjing laut, dan tanaman air.
“Mosaik-mosaik ini, dihiasi dengan gambar hewan dan makhluk laut langka seperti gurita dan berbagai spesies ikan, sangat khas di daerah ini,” jelas Abdulghani Tarkan, direktur Museum Mardin. “Prioritas kami adalah menjaga artefak sejarah ini agar tidak mengalami kerusakan lebih lanjut.”
Temuan Mosaik yang Menggambarkan Kehidupan Laut di Kela Hanma
Kela Hanma, tempat mosaik-mosaik ini ditemukan, adalah situs pemukiman Romawi yang berasal dari abad ke-5 hingga ke-7 Masehi. Tersembunyi di hutan antara distrik Kızıltepe dan Artuklu, tempat ini adalah rumah bagi sejumlah harta arkeologi.
Mosaik-mosaik tersebut adalah bagian dari sebuah villa rustika, sebuah pemukiman yang dikelilingi oleh tembok yang berisi beberapa bangunan, termasuk kamar tidur pelayan dan sebuah nekropolis, serta pars urbana (rumah utama) dan pars rustika (area pertanian), menurut Heritage Daily.
Lebih dari seribu tahun yang lalu, tempat seperti ini akan dihuni oleh pemilik tanah dan keluarganya, serta pelayan keluarga. Rumah-rumah petani Romawi yang mewah ini dibangun lebih untuk hiburan daripada pertanian, dan berfungsi sebagai tempat di mana pemilik tanah kaya bisa pergi ke pedesaan untuk bersantai, dibantu oleh sekelompok pelayan.
Tetapi situs ini juga jauh lebih dari sekadar villa rustika.
“Area ini tidak hanya terbatas pada villa pedesaan. Ada banyak peninggalan arsitektur lainnya di lereng selatan dan area nekropolis,” jelas Tarkan.
Ancaman Penggalian Ilegal dan Perlindungan Situs Bersejarah
Oleh karena itu, mengkhawatirkan bahwa area ini menjadi target penggalian ilegal di masa lalu. Ketika para arkeolog tiba di Kela Hanma pada bulan Oktober, mereka menemukan sejumlah lubang penggalian yang tidak sah, yang menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan pada reruntuhan arkeologi.
Pakar meyakini bahwa situs seperti ini harus dilindungi, terutama karena menjadi bagian dari sejarah Mardin yang mengesankan. Kota Mardin, hanya 20 mil dari Kela Hanma, memiliki sejarah yang mencapai ribuan tahun. Seperti yang dilaporkan CNN, kota ini dihuni oleh suku Arab Nabatean dari 150 SM hingga 250 M dan kemudian diduduki oleh Asiria, Romawi, dan Bizantium.
Di dekat Mardin, para arkeolog telah menemukan temuan menakjubkan dari era Romawi dalam beberapa tahun terakhir, seperti sebuah pabrik minyak zaitun yang rumit dari abad ke-6 yang memberikan petunjuk tentang pentingnya wilayah ini. Dan di dalam kota itu sendiri, sebuah benteng Romawi yang hancur — yang kemudian direkonstruksi pada Abad Pertengahan — tetap menjadi atraksi populer.
Oleh karena itu, mosaik-mosaik yang ditemukan di Kela Hanma adalah bagian dari warisan sejarah yang lebih besar di wilayah tersebut, dan para arkeolog sangat ingin melindunginya dari kerusakan tambahan. Selanjutnya, mosaik-mosaik tersebut akan dengan hati-hati dilepas dari villa rustika tempat mereka berada selama sekitar 1.500 tahun dan kemudian akan dipindahkan ke Museum Mardin.
Di sana, gambaran yang menakjubkan tentang gurita, kerang, dan burung air dapat dinikmati oleh masyarakat — dan dilindungi dari kerusakan lebih lanjut.