Rahasia Terungkap: Jaringan Kota Kuno di Dalam Hutan Amazon

Robi Cuakz

Baru-baru ini, peneliti menemukan jaringan kota kuno berusia 2.500 tahun di dalam hutan Amazon yang tidak pernah terlihat sebelumnya di wilayah tersebut — dan hal ini mengubah pemahaman sejarawan tentang kehidupan kuno di hutan hujan. Pemindaian laser mengungkapkan adanya ribuan gundukan yang menandai lokasi rumah, alun-alun, dan monumen yang sudah lenyap, yang terhubung melalui jalan-jalan “canggih” dan dikelilingi oleh pertanian teras. Penemuan baru ini merupakan contoh terbesar dan terawal dari peradaban pertanian berskala besar di hutan hujan Amerika Selatan.

Pendahuluan

Pemukiman ini kemungkinan dihuni antara tahun 500 SM dan 600 M. Meskipun para peneliti tidak dapat menentukan secara tepat berapa banyak orang yang tinggal di pusat-pusat perkotaan ini, mereka memperkirakan bahwa populasi wilayah ini mungkin pernah mencapai lebih dari 100.000 orang. “Ini mengubah cara kita melihat budaya Amazon,” kata salah satu penulis studi, Antoine Dorison. “Banyak orang membayangkan kelompok kecil, mungkin tanpa pakaian, tinggal di pondok dan membersihkan lahan — ini menunjukkan bahwa orang kuno tinggal dalam masyarakat perkotaan yang rumit.”

Pemetaan Liar

Lembah Upano di Ekuador telah menarik minat arkeolog dan sejarawan selama beberapa dekade, tetapi pemetaan lengkapnya baru dilakukan pada tahun 2015. Pada tahun itu, Lembaga Nasional Warisan Budaya Ekuador mendanai pemindaian Light Detection dan Ranging (LiDAR) di area tersebut, yang untuk pertama kalinya mengungkap skala sebenarnya dari peradaban yang pernah ada di wilayah tersebut.

Pengaturan Lanskap yang Terarah

Pemindaian laser menunjukkan bahwa ribuan gundukan ini diatur dalam kelompok tiga hingga enam unit yang mengelilingi alun-alun plaza pusat. Para peneliti percaya bahwa gundukan-gundukan ini menandai lokasi rumah, tetapi beberapa situs mungkin juga digunakan untuk tujuan upacara.

Jaringan jalan di wilayah ini sangat canggih. Jalan-jalan ini membentang di jarak yang sangat luas dan semuanya terhubung. Selain itu, terdapat sudut-sudut kanan yang sangat mengesankan. Beberapa jalan saling terhubung dengan jarak sekitar 16 mil.

Mengubah Paradigma

Banyak situs menunjukkan bahwa wilayah tersebut dihuni selama sekitar 2.000 tahun oleh setidaknya lima kelompok budaya yang berbeda mulai dari tahun 500 SM.

Arkeolog Christopher Fisher dari Universitas Colorado State menyebut penemuan ini sebagai “situasi seperti demam emas, terutama untuk Amerika dan Amazon.” “Para ilmuwan secara meyakinkan membuktikan bahwa ada jauh lebih banyak orang di daerah-daerah ini, dan bahwa mereka secara signifikan memodifikasi lanskap,” katanya. “Ini adalah pergeseran paradigma dalam pemikiran kami tentang sejauh mana orang menghuni daerah-daerah ini.”

Kesimpulan

Bukti pertama bahwa sebuah kota pernah berdiri di Lembah Upano awalnya ditemukan pada tahun 1970-an, tetapi tanpa teknologi laser modern, masa pemukiman yang sebenarnya tidak pernah terungkap. Sekarang, bukti terbaru menunjukkan bahwa masyarakat kuno ini mungkin jauh lebih kompleks daripada sebagian pemukiman Maya.

Meskipun masih sedikit yang diketahui tentang orang-orang yang pernah menghuni Amazon, penelitian di masa depan diharapkan dapat mengungkap lebih banyak tentang siapa mereka dan bagaimana masyarakat mereka. Ini hanya “puncak gunung es,” menurut salah satu penulis studi Fernando Mejía. “Penemuan seperti ini adalah contoh nyata dari mengabaikan warisan ganda Amazonia: lingkungan dan juga budaya, dan oleh karena itu pribumi,” tulis tim peneliti dalam studinya.

Upano Valley Ancient CitiesLidar Scans OverviewUpano Valley Mounds

Leave a Comment