Baru-baru ini, seorang biolog dan presenter wildlife TV asal Belanda, Profesor Freek Vonk, menemukan ular terbesar di dunia di hutan hujan Amazon. Ular tersebut ditemukan di wilayah utara Amerika Selatan dan disebut sebagai anaconda hijau utara.
Mengenal Anaconda Hijau Utara
Tim yang dipimpin oleh Vonk terdiri dari 14 ilmuwan dari sembilan negara yang bekerja sama untuk menentukan bahwa anaconda hijau utara adalah spesies ular yang sepenuhnya berbeda dari anaconda hijau yang telah diakui sebagai spesies anaconda hijau satu-satunya di Amazon. Penemuan ini dihighlightkan dalam jurnal MDPI Diversity, yang mengungkapkan karakteristik unik dari ular raksasa ini.
“Perbedaan secara genetik sangat besar,” kata Bryan Fry, salah satu co-author dalam penelitian ini dan seorang ahli biologi di Universitas Queensland. “Perbedaannya sekitar lima setengah persen secara genetik. Sebagai perbandingan, manusia berbeda sekitar dua persen dengan kera.”
Para ilmuwan menamai spesies anaconda baru ini dengan nama Latin Eunectes akayima. “Akayima” berasal dari bahasa asli beberapa suku di Amerika Selatan bagian utara yang berarti “ular raksasa,” kata Vonk seperti dilansir oleh The Sun.
Vonk juga difilmkan sedang berenang di samping anaconda hijau utara ini untuk menunjukkan betapa besarnya ular tersebut. “Anda dapat melihat dalam video ini ular anaconda terbesar yang pernah saya lihat, sebesar ban mobil, sepanjang 26 kaki dan berat lebih dari 440 pon, dengan kepala sebesar kepala saya,” kata Vonk.
Jesus Rivas, penulis utama penelitian ini, mencatat bahwa ia menyadari lebih dari 15 tahun yang lalu bahwa ada lebih dari satu spesies anaconda hijau. Bersama istrinya, Sarah Corey-Rivas, mereka telah menganalisis sampel untuk mencari perbedaan genetik sejak saat itu, tetapi baru sekarang mereka mempublikasikan temuan mereka.
“Sarah dan saya mulai bekerja pada penelitian ini pada tahun 2007 ketika kami pertama kali melihat ada perbedaan genetik yang cukup besar antara sampel dari Venezuela dan beberapa sampel dari Peru,” kata Rivas. “Kemudian kami mulai mengumpulkan sampel dan kolaborator di seluruh Amerika Selatan dan sekitarnya untuk melengkapi mozaik sampel yang memungkinkan kami menyusun penelitian ini.”
Dampak Perubahan Iklim terhadap Hutan Amazon
Dampak perubahan iklim di seluruh dunia telah terekam dengan baik selama beberapa waktu, tetapi Vonk menyoroti bagaimana perubahan suhu yang meningkat dan deforestasi dapat berdampak pada penghuni hutan hujan Amazon.
“Wilayah Amazon sedang mengalami tekanan berat dari perubahan iklim dan deforestasi yang terus berlanjut,” katanya. “Lebih dari sepertiga wilayah Amazon sudah menghilang, lebih dari 30 kali luas Belanda. Kelangsungan hidup ular raksasa ikonik ini terkait erat dengan perlindungan habitat alaminya.”
Fry menambahkan bahwa karena anaconda hijau utara memiliki wilayah yang lebih kecil dibandingkan dengan ular serupa di wilayah selatan, ular ini “jauh lebih rentan” terhadap dampak perubahan iklim.
Meskipun demikian, penemuan ini tentu saja menggembirakan bagi para ahli biologi, dan hal ini memunculkan pertanyaan tentang berapa banyak spesies anaconda lainnya yang masih belum ditemukan.
“Saya telah mempelajari anaconda selama 32 tahun, jadi hal ini menimbulkan pertanyaan tentang berapa banyak spesies lain yang masih kita belum tahu,” kata Rivas.