Penemuan Kapal Sir Ernest Shackleton Quest menjadi tonggak sejarah yang penting dalam eksplorasi polar. Penelitian, Proyek, dan Penemuan Kapal terakhir Sir Ernest Shackleton menyoroti keberanian dan daya juang manusia dalam menghadapi tantangan alam yang ekstrem. Keberhasilan menemukan kapal ini tidak hanya mengungkap misteri yang telah terkubur selama puluhan tahun, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang perjalanan epik Shackleton dan ekspedisi-ekspedisi polar pada masa itu.
Penemuan Kapal Sir Ernest Shackleton, Quest
Pada tanggal 9 Juni 2024, peneliti dari Royal Canadian Geographical Society (RCGS) berhasil menemukan puing-puing kapal terakhir milik Sir Ernest Shackleton, Quest, sekitar 17 mil dari pantai Labrador menggunakan teknologi sonar. Penemuan ini tidak hanya menjadi bukti sejarah yang berharga tetapi juga membawa dampak signifikan dalam menjelajahi wilayah kutub.
Proyek penemuan ini dipimpin oleh John Geiger, kepala RCGS, yang melibatkan kolaborasi pakar dari berbagai bidang, mulai dari pemburu reruntuhan kapal hingga ahli oseanografi, dan penyelam. Dengan menggunakan log kapal, peta sejarah, dan teknologi pelacakan terkini, para peneliti berhasil menentukan lokasi yang kemungkinan menjadi tempat kapal tersebut terdampar.
Konfirmasi terkait penemuan ini datang dari direktur pencarian, David Mearns, yang mengungkapkan bahwa reruntuhan kapal Quest ditemukan dalam kondisi utuh dan sesuai dengan dimensi serta fitur struktural yang sudah dikenal sebelumnya. Penemuan ini tentunya merupakan tonggak sejarah yang tidak hanya mengungkapkan petualangan Shackleton tetapi juga memperkaya pemahaman kita akan eksplorasi polar.